"Welcome To MY Blog

Sabtu, 05 Januari 2019

Data Flow Diagram (DFD)

 A. Pengertian Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) merupakan  metode  perancangan sistem yang  berorientasi  pada alur data  dgn  konsep  dekomposisi  dapat  digunakan  untuk  penggambaran  analisa  maupun rancangan sistem yg mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu cara atau metode untuk membuat rancangan sebuah sistem yang mana berorientasi pada alur data yang bergerak pada sebuah sistem nantinya. DFD dibuat oleh para analis untuk membuat sebuah sistem yang baik. Dimana DFD ini nantinya diberikan kepada para programmer untuk melakukan proses coding. Dimana para programmer melakukan sebuah coding sesuai dengan DFD yang dibuat oleh para analis sebelumnya. Tools yang digunakan pada pembuatan DFD (Data Flow Diagram) yaitu EasyCase, Power Designer 6. Salah satu cara lain untuk mendesain sistem yaitu menggunakan UML(Unified Manual Language).
 
B. Manfaat Data Flow Diagram
 
  • Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
  • DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.
  • DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
  • DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

Ada empat konsep yang perlu diperhatikan dalam penggambaran alur  data, yaitu  :
•    Konsep Paket Data (Packets of Data)
Apabila dua data atau lebih mengalir dari suatu sumber yang sama menuju ke tujuan yang sama dan mempunyai hubungan, dan harus dianggap sebagai satu alur data tunggal, karena data itu mengalir bersama-sama sebagai satu paket.

•    Konsep Alur Data Menyebar (Diverging Data Flow)
Alur data menyebar menunjukkan sejumlah tembusan paket data yang yang berasal dari sumber yang sama menuju ke tujuan yang berbeda, atau paket data yang kompleks dibagi menjadi beberapa elemen data yang dikirim ke tujuan yang berbeda, atau alur data ini membawa paket data yang memiliki nilai yang berbeda yang akan dikirim ke tujuan yang berbeda.

•    Konsep Alur Data Mengumpul (Converging Data Flow)
Beberapa alur data yang berbeda sumber bergabung bersama-sama menuju ke tujuan yang sama.

•    Konsep Sumber atau Tujuan Alur Data 
Semua alur data harus minimal mengandung satu proses. Maksud kalimat ini adalah : 
1.Suatu alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu data store dan/atau terminator.
2.Suatu alur data dihasilkan dari suatu data store dan/atau terminator dan menuju ke suatu.
3. Suatu alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu proses.

C.Komponen - Komponen Data Flow Diagram
 
1. Menurut Yourdan dan DeMarco
 
 
 2. Menurut Gene dan Serson
 
 
Komponen DFD (Data Flow Diagram):
  1. User / Terminator: Kesatuan diluar sistem (external entity) yang memberikan input ke sistem atau menerima output dari sistem berupa orang, organisasi, atau sistem lain.
  2. Process: Aktivitas yang mengolah input menjadi output.
  3. Data Store: Penyimpanan data pada database, biasanya berupa tabel.
  4. Data Flow: Aliran data pada sistem (antar proses, antara terminator & proses, serta antara proses & data store).

D. Syarat Syarat pembuatan Data Flow Diagram
 
Syarat Syarat pembuatan Data Flow Diagram ini akan menolong profesional sistem untuk menghindari pembentukkan DFD yang salah atau DFD yang tidak lengkap atau tidak konsisten secara logika. Beberapa syarat pembutan DFD dapat menolong profesional sistem untuk membentuk DFD yang benar, menyenangkan untuk dilihat dan mudah dibaca oleh pemakai.
Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :
•    Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
•    Pemberian nomor pada komponen proses
•    Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
•    Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
•    Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika

E. Penggambaran Data Flow Diagram

Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada, secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah :
1.    Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar yang terlibat di sistem.
2.    Identifikasi semua input dan output yang terlibat dengan entitas luar.
3.    Buat Diagram Konteks (diagram context). Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya. Caranya :
•    Tentukan nama sistemnya.
•    Tentukan batasan sistemnya.
•    Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.
•    Tentukan apa yang diterima/diberikan terminator dari/ke sistem.
•    Gambarkan diagram konteks. 
4.  Buat diagram level Zero Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram Context.
     
Caranya
  •   Tentukan proses utama yg ada pada sistem.
  •  Tentukan apa yg diberikan/diterima masing-masing proses pada/dari sistem sambil  memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yg keluar/masuk dari suatu level harus sama dgn alur data yg masuk/keluar pada level berikutnya)
  • Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
  • Gambarkan diagram level zero. 
    a. Hindari perpotongan arus data

    b.
    Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).
5. Buat diagram level Satu  Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero. 
Caranya :
  • Tentukan proses yg lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yg ada di level zero.
  • Tentukan apa yg diberikan/diterima masing-masing sub-proses pada/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.
  • Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sbg sumber maupun tujuan alur data.
  • Gambarkan DFD level Satu
  • Hindari perpotongan arus data.
  • Beri nomor pada masing-masing sub-proses yg menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya. Contoh : 1.1, 1.2, 2.1 4. 
6. DFD level dua, tiga, ..  
Diagram ini merupakan dekomposisi dari level sebelumnya. Proses dekomposisi dilakukan sampai dg proses siap dituangkan ke dalam program. Aturan yg digunakan sama dgn level satu

sumber :
http://anakmulus.blogspot.com/2011/05/data-flow-diagram-dfd_30.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar